Pada
dasarnya cara kerja pemasaran dengan strategi MLM berorientasi pada
prestasi dari setiap anggota atau distributornya. Para distributor
dituntut untuk menjual produk sesuai target dan membangun jaringan
seluas-luasnya. Adapun cara kerja pemasaran dengan strategi MLM adalah:
1. Pertama-tama
Anda akan disponsori oleh seorang distributor perusahaan MLM. Sponsor
Anda adalah distributor yang lebih dahulu bergabung dengan perusahaan
MLM. Tugas Anda antara lain menjual produk-produk perusahaan MLM dan
mencari mitra bisnis baru sebanyak mungkin untuk bergabung menjadi
distributor, hingga membentuk suatu jaringan yang luas.
2. Membayar
uang pangkal/pendaftaran. Untuk dapat didaftar sebagai anggota atau
distributor, setiap orang diwajibkan membayar sejumlah uang yang sudah
ditentukan besarnya. Uang pendaftaran ini biasanya akan diserahkan ke stockist
terdekat bersamaan dengan formulir pendaftaran yang telah diisi oleh
prospek atau calon distributor. Setelah membayar uang pangkal seorang
distributor baru akan mendapatkan berbagai fasilitas misalnya buku
pedoman, kartu anggota, literatur perusahaan, majalah, selebaran
berkala, informasi produk, formulir-formulir pesanan, nasehat bisnis,
dan contoh-contoh produk.
3. Menandatangani
perjanjian atau kontrak. Seorang anggota/distributor yang sudah
membayar sejumlah uang pangkal tadi, kemudian akan menandatangani suatu
kontrak yang bersifat mengikat distributor dan perusahaan. Seorang
distributor harus mematuhi berbagai peraturan yang sudah ditetapkan,
sedangkan perusahaan berkewajiban untuk menyediakan produk, memberikan
berbagai bonus atau komisi, memberikan layanan sebagaimana dijanjikan
dalam marketing plan perusahaan, dan pedoman agar para
distributor dapat menjalankan bisnisnya dengan benar. Setiap anggota
berhak untuk mendapatkan produk-produk dari perusahaan dengan harga
distributor atau harga grosir.
4. Melaksanakan
aktivitas penjualan produk. Para distributor kemudian melakukan
kegiatan menjual produk-produk perusahaan kepada konsumen. Sebagian
besar penjualan langsung/direct selling ini merupakan personal selling/face to face,
diawali dengan suatu rekomendasi atau pendekatan langsung. Para
distributor biasanya memberikan penjelasan tentang produk-produk
perusahaan dan meyakinkan akan manfaat, keunggulan, atau kualitas agar
orang bersedia untuk membelinya.
5. Mengembangkan
jaringan. Selain bertugas menjual produk secara langsung kepada
konsumen, setiap distributor juga harus mengembangkan jaringan penjualan
seluas-luasnya. Untuk dapat membangun jaringan, setiap distributor
harus mencari prospek. Ada beberapa strategi untuk mendapatkan prospek,
yaitu kembangkan jaringan Anda seluas-luasnya, jelajahi seluruh pasar,
temui orang-orang tempat prospek bergantung, dan tampakkan diri Anda.
Untuk membangun jaringan, Anda perlu memahami prospek Anda. Ada tiga
strategi yang dapat dikembangkan yaitu masuklah ke dalam jiwa prospek
Anda, pelajari bisnis prospek Anda, dan pahami risiko-risiko prospek
Anda. Apabila Anda tidak mampu untuk memahami bisnis prospek Anda atau
risiko-risiko mereka, maka Anda tidak mampu masuk ke dalam jiwa
meraka (Cowper, Cowper, dan Haynes, 2002). Apabila distributor
berhasil dalam mengembangkan jaringan, maka perusahaan akan memberikan
berbagai imbalan dalam bentuk bonus, potongan harga, dan incentive-incentive
lainnya. Strategi MLM bertumpu pada pengembangan jaringan, sehingga
semakin banyak seorang distributor berhasil merekrut anggota baru maka
penghasilan atau bonusnya semakin besar (Dewi, 2004).
Untuk meningkatkan prestasi atau motivasi para distributor, perusahaan secara berkala sebaiknya memberikan berbagai macam training,
tambahan wawasan, ketrampilan membangun pribadi yang kuat, tangguh,
dan handal dalam membina atau mengembangkan jaringan mereka. Beberapa
perusahaan sudah memiliki program-program training atau sekolah bisnis yang akan memberikan support bagi para distributornya. Biasanya training ini diselenggarakan secara reguler dalam bentuk pertemuan-pertemuan atau seminar-seminar. Tiens group misalnya menyelenggarakan berbagai pertemuan dan seminar (support system) dalam bentuk OPP/Open Plan Presentation, NDT/Network Development Training, BS/Business Seminar dan sebagainya .
Dalam
pertemuan tersebut para distributor dapat bertemu untuk berbagi
pengalaman, mengulas atau mengevaluasi kembali hasil kerja mereka, dan
memberikan petunjuk bagaimana cara membangun jaringan, siapa orang yang
bisa diajak bekerjasama, dengan tujuan untuk memberikan motivasi atau
semangat baru kepada para distributor yang belum berhasil. Dalam
berbagai bentuk pertemuan atau seminar tersebut seringkali para
distributor mengundang prospek, sebagai cara untuk merekrut calon
anggota baru. Hal ini penting, sebab keberhasilan merekrut, melatih, dan
memotivasi para distributor merupakan salah satu tolok ukur
keberhasilan perusahaan MLM (Palupi, 1998).
http://esoftdream.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar