al-Muqaddimah disebut sebagai buku yang paling bagus yang pernah dikarang oleh manusia dimanapun dan kapanpun.
(Tunisia, 1332 M – Kairo, 1406 M)
Intelektual
muslim dari Tunisia yang lahir pada tahun 1332 ini oleh banyak kalangan
digelari sebagai bapak sosiologi dunia. Banyak literatur juga mencatat
Ibnu Khaldun ahli sejarah terutama yang berkaitan dengan negara-negara
Arab. Dalam tatanan kehidupan, menurutnya, perlu adanya masyarakat.
Sebab dengan masyarakat manusia bisa eksis dalam kehidupannya. Ibnu
Khaldun banyak menuntut ilmu di negaranya, mulai dari fikih, hadist,
bahkan ilmu hitung.
Pada tahun 1372, Ibnu Khaldun sempat
pergi ke Fez dan tahun 1382 pergi ke Aleksandria untuk menghindari
perselisihan politik yang terjadi di negaranya. Dalam menjelaskan
berbagai kajiannya tentang sejarah negara Arab Timur, Ibnu Khaldun
menjadikan pendapat ahli sejarah sebelumnya sebagai bahan pijakan. Karya
Ibnu Khaldun yang mendunia adalah kitab yang berjudul al-Ibrar
yang berisi sejarah umum mengenai teori sosial dan politik serta
pengembangan sosial. Kitab ini terdiri dari tujuh jilid yang
diterjemahkan dalam sejumlah bahasa asing terkenal. Pada tahun 1399,
Ibnu Khaldun memusatkan perhatiannya pada bidang hukum dengan menduduki
jabatan penting sebagai ketua pengadilan Mesir hingga akhir hayatnya
pada tahun 1406 di Kairo.
Salah satu karya lain yang mendapat
komentar cukuo prestisius berasal dari seorang sejarawan Inggris yang
bernama Arnold Toynbee. Bukunya mengenai al-Muqaddimah disebut
sebagai buku yang paling bagus yang pernah dikarang oleh manusia
dimanapun dan kapanpun. Spesifikasinya buku tersebut memaparkan
pendapatnya tentang berbagai permasalahan politik, ekonomi, pendidikan
serta agama dan bahasa. Dalam masalah politik, argumennya menunjukkan
sebuah hegemoni yang dilakukan sebuah bangsa yang liar yang sejatinya
mampu menguasai bangsa lain. Di bidang ekonomi, terutama mengenai sector
pertanian pada umumnya dianggap sebagai profesi unggulan bangsa yang
lemah, sedangkan industrialisasi sangat diperlukan guna mencapai
kemakmuran. Mencapai kemakmuran harus diwujudkan melalui persaingan
sehat serta intervensi dari negar. Di bidang pendidikan, perlu reformasi
dalam proses pengajaran dalam hal guru harus menjadi suri tauladan bagi
siswanya. Guru tidak sepatutnya hanya memberikan keteladanan melalui
ucapan yang lebih bersifat perintah-perintah tapi juga harus member
contoh dengan perilaku yang mulia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar